Apa itu CT scan??
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran
dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan, seperti :
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan, seperti :
- Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.
- Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
- Brain contusion.
- Brain atrofi.
- Hydrocephalus.
- Inflamasi
Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan.
Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien
dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan
tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada
klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk
diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini
berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan.
Apa saja persiapan sebelum dilakukan CT scanning?
Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.
Apa Tujuan CT Scanning??
CT Scanning dilakukan untuk menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotop
Prinsip kerja CT Scan
Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang
dapat mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan
dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua diantaranya menerima
sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai
detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah
menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga
tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5
menit.
Persiapan pasien
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan.
Test awal yang
dilakukan meliputi :
- Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
- Melakukan pernapasan dengan aba – aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
- Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
- Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut.
- Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer.
- Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.
Prosedur pelaksanaan
- Posisi terlentang dengan tangan terkendali.
- Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
- Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan.
- Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.
- Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
- Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan.
- Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 50 mg.
- Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
- Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.
No comments:
Post a Comment