Pembengkakan Pembuluh
Aorta Perut
(Abdominal Aortic Aneurysm)
Definisi Aneurisme
Aneurisme adalah area dari pelebaran lokal dari sebuah pembuluh
darah. Kata "aneurisme" atau "aneurysm" dipinjam dari kata Yunani
"aneurysma" yang berarti "pelebaran".
Definisi Aneurisme Aorta
Aneurisme aorta melibatkan aorta, satu dari arteri-arteri besar yang
dilewati oleh darah dari jantung ke seluruh tubuh. Aorta
menonjol/membengkak pada sisi dari aneurisme seperti tempat yang lemah
pada ban tua yang telah aus.
Definisi Aorta Torasik dan Aorta Abdominal
Aorta pertamaka kali disebut aorta torasik (thoracic aorta) ketika ia
meninggalkan jantung, naik, melengkung, dan turun melalui dada hingga
ia mencapai diafragma (penyekat antara dada atau thorax dan perut atau
abdomen). Kemudian aorta disebut aorta perut (abdominal aorta) setelah
ia melewati diafragma dan meneruskan kebawah ke perut. Aorta perut
(abdominal aorta) berakhir dimana ia membagi untuk membentuk dua
arteri-arteri iliac yang menuju ke kaki-kaki.
Tempat Kecenderungan Aneurisme Aorta Berkembang
Aneurisme-aneurisme aorta dapat berkembang dimana saja disepanjang
aorta. Kebanyakan, bagaimanapun, berlokasi sepanjang aorta perut
(abdominal aorta). Kebanyakan (kira-kira 90%) aneurisme-aneurisme perut
berlokasi dibawah permukaan arteri-arteri ginjal, pembuluh-pembuluh yang
meninggalkan aorta menuju ke ginjal-ginjal. Kira-kira duapertiga dari
aneurisme-aneurisme perut tidak terbatas hanya pada aorta namun meluas
dari aorta kedalam satu atau dua-duanya dari arteri-arteri iliac.
Bentuk-Bentuk paling umum dari Aneurisma Aorta
Kebanyakan aneurisme-aneurisme aorta adalah fusiform. Mereka
terbentuk seperti suatu gelendong (spindle, "Fusus" berarti gelendong
(spindle) dalam bahasa latin) dengan pelebaran semua disekitar lingkar
dari aorta. (Saccular aneurysms hanya melibatkan suatu bagian dari
dinding aorta dengan pengantongan keluar lokal).
Faktor-Faktor Risiko untuk Aneurisme-Aneurisme Aorta
Faktor-faktor risiko untuk aneurisme aorta termasuk:
- Merokok: merokok tidak hanya meningkatkan risiko mengembangkan
aneurisme aorta perut, kesempatan pecahnya aneurisme (komplikasi yang
mengancam nyawa dari aneurisme perut) adalah juga lebih umum diantara
perokok-perokok aktif.
- Tekanan darah tinggi
- Serum kolesterol yang tinggi
- Diabetes mellitus atau kencing manis
Penyebab paling umum dari aneurisme-aneurisme aorta
Penyebab yang paling umum dari aneurisme-aneurisme aorta adalah "pengerasan arteri-arteri" yang disebut arteriosclerosis.
Paling sedikit 80% dari aneurisme-aneurisme aorta adalah dari
arteriosclerosis. Arteriosclerosis dapat melemahkan dinding aorta dan
tekanan dari darah yang dipompa melewati aorta menyebabkan ekspansi pada
tempat yang lemah.
Penyebab-penyebab lain dari aneurisme-aneurisme aorta
Penyebab-penyebab lain dari aneurisme-aneurisme aorta termasuk:
- Genetik/turun menurun: Ada tendensi keluarga untuk
mengembangkan aneurisme-aneurisme aorta perut. Individu-individu dengan
saudara-saudara tingkat satu yang mempunyai aneurisme-aneurisme aorta
perut mempunyai risiko yang lebih tinggi mengembangkan
aneurisme-aneurisme aorta perut daripada populasi umum. Mereka juga
cenderung mengembangkan aneurisme-aneurisme pada umur-umur yang lebih
muda dan mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi untuk menderita
robeknya aneurisme (aneurysm rupture) daripada individu-individu tanpa
sejarah keluarga.
- Penyakit genetik: Ada juga penyakit genetik yang diturunkan
yang jarang dari jaringan penghubung (jaringan yang membentuk dinding
aorta) seperti Ehlers-Danlos syndrome dan Marfan's syndrome yang dapat menjurus pada perkembangan dari aneurisme-aneurisme aorta.
- Post-trauma: Setelah trauma fisik pada aorta.
- Arteritis: Peradangan pembuluh-pembuluh darah seperti yang terjadi pada penyakit Takayasu,giant cell arteritis, dan relapsing polychondritis.
- Mycotic (fungal) infection:
Infeksi mycotic yang mungkin berkaitan dengan kekurangan imun
(immunodeficiency), IV drug abuse, syphilis, dan operasi klep jantung.
Gejala-gejala dari aneurisme aorta perut
Kebanyakan aneurisme-aneurisme aorta perut tidak menghasilkan
gejala-gejala (mereka adalah asymptomatic). Mereka seringkali ditemukan
secara kebetulan ketika studi-studi ultrasounds dan/atau CT scan perut
diminta untuk kondisi-kondisi lain. Ketika mereka menghasilkan
gejala-gejala, gejala yang paling umum adalah sakit/nyeri. Nyerinya
secara khas mempunyai kualitas yang dalam seperti jika ia dibor kedalam
seseorang. Itu dirasakan paling menyolok ditengah perut dan dapat
menyebar ke punggung. Nyerinya biasanya tetap namun dapat
dikurangi/dihilangkan dengan mengganti posisi. Orang itu mungkin juga
menjadi sadar atas denyutan perut yang menyolok secara abnormal.
Aneurisme aorta
perut dapat tetap asymptomatic atau menghasilkan
gejala-gejala yang ringan sampai sedang bertahun-tahun. Bagaimanapun,
aneurisme perut yang meluas dengan cepat dapat menyebabkan penimbulan
yang mendadak dari nyeri perut tengah dan punggung yang parah, terus
menerus, dan memburuk. Aneurisme yang meluas secara cepat adalah juga
berada pada risiko robek/pecah yang segera terjadi. Robek/pecah yang
nyata dari aneurisme perut dapat menyebabkan penimbulan yang mendadak
dari nyeri punggung dan perut, kadangkala berkaitan dengan
penggelembungan perut, massa perut yang berdenyut, dan bahkan shock
(tekanan darah rendah yang berat disebabkan oleh kehilangan darah secara
besar-besaran).
Tes-tes yang membantu dalam mendiagnosis aneurisme aorta perut
Pada kira-kira 90% dari kasus-kasus, X-rays perut menunjukkan
endapan-endapan kalsium pada dinding aneurisme. Namun x-rays perut
sederhana tidak dapat menentukan ukuran dan luasnya aneurisme.
Ultrasonography biasanya memberikan gambaran yang jelas dari ukuran
aneurisme. Ultrasound mempunyai ketelitian kira-kira 98% dalam mengukur
ukuran dari aneurisme, dan adalah aman dan noninvasive. Namun ultrasound
tidak dapat dengan teliti (secara akurat) menentukan luasnya aneurisme
dan adalah tidak memadai untuk perencanaan perbaikan secara operasi.
Computerized tomography perut, adalah sangat akurat dalam menentukan
ukuran dan luasnya aneurisme, dan hubungannya pada arteri-arteri ginjal.
Bagaimanapun, computerized tomography menggunakan dosis radiasi yang
tinggi dan untuk evaluasi dari pembuluh-pembuluh darah, memerlukan zat
pewarna yang dimasukkan melalui urat nadi (intravenous dye). Ini membawa
beberapa risiko termasuk reaksi alergi pada zat pewarna dan iritasi
dari ginjal-ginjal. Pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal, dokter
mungkin mempertimbangkan MRA (magnetic resonance angiography), yang
adalah studi dari aorta dan arteri-arteri lain menggunakan MRI scanning.
Kedua-duanya computerized tomography dan magnetic resonance imaging
adalah efektif untuk diagnosis. Aortogram, dimana zat pewarna disuntikan
secara langsung kedalam aorta untuk menilai anatominya, secara sejarah
dahulu adalah tes diagnostik pilihan. Sekarang ini, indikasi-indikasinya
mungkin terbatas untuk digunakan ketika operasi atau stenting
dipertimbangkan (lihat bawah).
Komplikasi-komplikasi dengan aneurisme aorta perut
Robek/pecah adalah persoalan yang ditakuti. Robek/pecahnya aneurisme
perut adalah malapetaka. Itu adalah sangat mematikan dan biasanya
didahului oleh nyeri yang menyiksa pada perut bagian bawah dan punggung,
dengan kelembutan dari aneurisme. Robek/pecahnya aneurisme perut
menyebabkan perdarahan yang sebesar-besarnya dan menjurus pada shock.
Kematian mungkin sangat cepat mengikutinya. Separuh dari semua
orang-orang dengan aneurisme-aneurisme aorta perut yang tidak dirawat
meninggal karena robek/pecahnya aneurisme dalam lima tahun.
Aneurisme-aneurisme aorta perut adalah penyebab ke 13 yang memimpin
kematian di Amerika.
Penyumbatan pembuluh darah pinggiran (Peripheral embolization) dari
gumpalan dalam aneurisme dapat terjadi ketika sepotong gumpalan terlepas
dan berjalan keluar lebih jauh dalam sistim arteri. Fragmen gumpalan
ini dapat menyangkut dalam arteri yang lebih kecil dan menghalangi
aliran darah. Infeksi dari aneurisme dapat terjadi dari turbulensi
(bergolaknya) aliran darah dari permukaan dalam yang kasar dari aorta
yang dipengaruhinya.
Pengendalian medis dari aneurisme aorta perut (pengendalian non-operasi)
Untuk pasien-pasien yang bukan calon-calon untuk operasi (contohnya
untuk pasien-pasien dengan aneurisme lebih kecil dari 5 cm), perawatan
medis untuk mencegah ekspansi dan robek/pecahnya aneurisme termasuk:
- Berhenti merokok.
- Mengontrol tekanan darah tinggi, hipertensi.
- Menurunkan kolesterol darah yang tinggi.
- Beberapa dokter-dokter mungkin mempertimbangkan obat-obat yang
disebut beta blockers, seperti propanolol (Inderal), atenolol
(Tenormin), atau metoprolol (Lopressor, Toprol XL), yang menghalangi
reseptor-reseptor adrenalin dan menurunkan tekanan dalam pembuluh darah.
- Monitor yang ketat dari ukuran aneurisme dengan ultrasound atau CT
scan setiap 6 sampai 12 bulan (lebih cepat pada pasien-pasien yang
berisiko tinggi)